Friday, 9 December 2016

Membuat Miniatur Pompa Hidrolik

Tekanan dapat diartikan sebagai besar gaya per satuan luas. Tekanan dapat terjadi pada zat padat, zat cair dan zat gas. Kali ini saya akan membahas tekanan yang terjadi dalam zat cair.
Tekanan pada zat cair, bergantung pada kedalaman suatu benda diukur dari permukaan zat cair. Tekanan seperti ini disebut tekanan hidrostatis. Hal ini dapat terjadi pada perenang yang biasa berenang ataupun menyelam jauh di bawah permukaan air tanpa menggunakan alat-alat renang yang aman.
Di samping itu, terdapat juga salah satu hukum yang disebut Hukum Pascal. Hukum Pascal ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama Blaise Pascal. Beliau meneliti mengenai tekanan di dalam zat cair, yang sekarang terkenal dengan hukum pascal.
Hukum pascal berbunyi: "Tekanan yang diberikan kepada zat cair, akan diteruskan ke segala arah."
Prinsip ini dipakai pada cara kerja mesin hidrolik dan pompa hidrolik. Pompa hidrolik biasanya dimanfaatkan oleh para bengkel cuci mobil. Pompa ini dimanfaatkan untuk mengangkat mobil yang besar dengan hanya satu injakan kaki.
Pada dasarnya, pompa hidrolik bekerja sebagai pengali gaya. Ketika kita memberikan sebuah gaya pada penampang kecil, maka zat cair di dalamnya akan meneruskannya ke segala arah, dan akan mendorong penampang besar untuk terangkat.
Berikut ini cara pembuatan miniatur pompa hidrolik.

Alat dan bahan:
1. Suntik berdiameter besar dan kecil
2. Selang bening
3. Air
4. Pewarna makanan

Langkh kerja:
1. Campur air dengan pewarna makanan.
2. Hubungkan selang dengan salah satu suntikan, lalu sedot air yang sudah diberi pewarna ke dalamnya, dan hubungkan pada ujung suntik yang lain, seperti pada gambar di bawah ini.



Setelah jadi, cobalah menekan bagian suntik yang kecil, dan bandingkan dengan menekan bagian suntik yang besar.
Selamat mencoba!

Wednesday, 12 October 2016

Membuat Buzz Wire

Listrik merupakan salah satu jenis energi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada penjelasan saya sebelumnya, energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan. Melainkan dapat diubah ke bentuk yang lain. 

Energi listrik merupakan energi yang ditimbulkan karena adanya perbedaan potensial, dari potensial tinggi ke potensial yang rendah. Energi listrik sangat erat kaitannya dengan arus listrik. Setiap arus yang mengalir dalam suatu rangkaian, akan dihambat oleh hambatan listrik yang dirangkai pada rangkaian tersebut. Hambatan listrik ini disebut resistor. Di setiap alat elektronik, terdapat resistor di dalamnya, dan dapat dirangkai dengan alat yang lain.
Arus dalam suatu rangkaian listrik dapat mengalir apabila rangkaian tersebut tertutup, artinya semua komponen listrik harus tersambung antara satu dengan yang lain.
Agar arus listrik dapat berjalan menyusuri penghantar dengan baik, diperlukan sebuah alat bernama saklar. Saklar berfungsi untuk sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dalam rangkaian.

Pada kesempatan ini saya akan memaparkan cara pembuatan suatu permainan ketangkasan yang disebut BUZZ WIRE. Permainan sangat sederhana. Permainan ini memanfaatkan prinsip saklar sebagai pemutus dan penyambung rangkaian listrik. Siswa hanya perlu merangkai beberapa komponen elektronika menjadi satu rangkaian terbuka. Apabila tongkat permainan mengenai kawat, maka rangkaian aka menjadi rangkaian tertutup dan arus listrik akan tersambung, akibatnya buzzer akan berbunyi.

Alat dan bahan:
1. Kabel NYA diameter 4 mm sepanjang 2 meter
2. Kabel kecil diameter 2 mm sepanjang 1 meter
3. Buzzer 9 V
4. Baterai kotak beserta tempat baterainya
5. Kotak sepatu bekas

Setelah alat dan bahan siap, rangkailah.





Monday, 29 August 2016

Membuat Skala Termometer Sendiri

Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu benda. Alat ukur suhu adalah termometer. Seperti yang kita tahu, di dunia ini terdapat 4 macam skala termometer yang dipakai oleh manusia, yaitu skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Keempat skala tersebut dibuat oleh 4 orang fisikawan yang berbeda, mereka meneliti dan menetapkan skala tersebut sehingga bisa dipakai oleh banyak orang di dunia.

Untuk membuat sebuah skala termometer, diperlukan titik didih dan titik lebur serta perhitungan rentang skala yang tepat. Masing-masing skala termometer memiliki titik didih dan titik leleh yang berbeda-beda.

Sekarang, untuk lebih membantu siswa mengenai pemahaman tentang suhu, mari kita membuat termometer dengan skala sendiri. Nantinya siswa dapat menamai skala termometernya sesuka hatinya, atau mungkin menggunakan namanya sendiri. Caranya mudah, hanya memerlukan sebuah termometer alkohol tanpa skala dan beberapa peralatan laboratorium. Termometer tanpa skala ini dapat dibeli di toko-toko alat laboratorium.

Langkah-langkahnya adalah :
1. Siapkan sebuah termometer tanpa skala. Ya, sesuai namanya, termometer ini merupakan termometer yang polos, dan tidak memiliki skala.
2. Siapkan sebuah gelas beaker, dan seperangkat pembakar bunsen.
3. Siapkan juga sebuah termometer berskala Celcius untuk membantu pengukuran,
4. Siapkan beberapa peralatan tulis, es batu dan juga air secukupnya.
5. Setelah semuanya siap, isilah gelas beaker dengan air secukupnya. Cukup 200 - 250 mL saja, lalu panasi di atas pembakar bunsen. Sambil menunggu air mendidih, siapkan sebingkah es batu di dalam sebuah baskom. Masukkan termometer polos dan juga termometer berskala Celcius ke dalamnya. Pastikan suhu es saat melebur adalah sebesar 0 derajat Celcius. Amati pergerakan alkohol di dalam termometer polos, tandai dengan menggunakan marker pen, sebagai titik lebur air. Kemudian angkat termometer polos tersebut.
6. Masukkan termometer polos dan termometer berskala Celcius ke dalam air yang sudah mendidih, pastikan suhu air yang sedang mendidih adalah 100 derajat Celcius. Amati pemuaian alkohol pada termometer polos, kemudian tandai satu titik didih pada termometer polos sebagai titik didih air.
7. Setelah itu, ukur dengan menggunakan penggaris jarak antara titik didih dan titik lebur air pada termometer polos. Buatlah skala perbandingannya. Tempel termometer pada selembar kertas karton, dan tulis skalanya disana. Beri sedikit hiasan gar terlihat cantik.

Selamat mencoba!

Sunday, 14 August 2016

Pengukuran dan Satuan Baku

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang sesuai. Pengukuran dapat membantu kita dalam kegiatan sehari-hari untuk menentukan panjang suatu benda maupun dalam kegiatan jual beli di pasar.

Semua yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut besaran. Besaran dikelompokkan menjadi besaran pokok dan turunan. Besaran pokok ada 7, dan saya biasa menghafalkannya dengan singkatan J-I-W-A-S-M-P. Artinya : Jumah zat, Intensitas cahaya, Waktu, Arus listrik, Suhu, Massa, Panjang. Besaran pokok ini adalah besaran yang tidak diturunkan dari besaran lain. Sedangkan besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok, seperti luas, volume dan kecepatan.

Setiap besaran memiliki satuan. Dan satuan yang berlaku sampai saat ini disebut Satuan Sistem Internasional atau yang biasa disingkat SI. Satuan SI adalah standar satuan baku yang ditentukan dan diberlakukan di seluruh dunia.

Tahukah kamu, sebelum ada alat ukur dan satuan, manusia melakukan pengukuran dengan seluruh anggota badannya. Ada yang mengukur panjang menggunakan jengkal, hasta, langkah, kaki depa, dan sebagainya. Ukuran-ukuran tersebut merupakan ukuran satuan yang tidak baku. Mengapa disebut satuan tidak baku? Karena ada beberapa masalah ketika kita menggunakannya, contohnya ketika kita mengukur panjang kain dengan jengkal, pastilah hasil pengukuran kita berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh panjang jengkal setiap orang berbeda-beda. Oleh sebab itu disahkannyalah satuan SI untuk membantu memudahkan kita melakukan pengukuran.

Berikut ini saya lampirkan beberapa lembar kerja siswa yang dapat dipakai untuk bahan project kelompok siswa mengenai pengukuran. Lembar kerja ini dapat membantu para guru untuk menjelaskan arti besaran dan penggunaan satuan SI.

LKS dapat di download disini:
https://drive.google.com/file/d/0B7xIOdF2mt09NmxHaU4tSTg4Ulk/view?usp=sharing

Wednesday, 15 June 2016

Membuat Miniatur Pompa Hidrolik


Tekanan atau yang sering kita sebut pressure merupakan persebaran gaya di salah satu bidang per satuan luas. Tekanan dapat terjadi pada zat padat, zat cair dan gas. 

Aplikasi tekanan pada zat padat sering kita jumpai dalam kehidupan kita. Misalnya, bebek yang biasa hidup di rawa memiliki telapak kaki yang lebar. Tujuannya adalah agar tekanan yang bekerja pada kaki bebek dapat tersebar merata sehingga bebek bisa berjalan dengan lancar di peermukaan rawa. 

Tekanan pada zat cair, dapat kita ketahui dari sistem kerja pompa hidrolik. Pompa ini biasa dipakai pada mesin pengangkat mobil yang terdpat di tempat cuci mobil. Alat ini memanfaatkan zat cair sebagai cairan pengisi  pipa. Zat cair ini nantinya akan meneruskan gaya ke segala arah. Prinsipnya, dengan memberi gaya yang kecil pada penampang besar,kita dapat menghasilkan gaya yang besar pada penampang yang lebih kecil. Berikut ini akan saya paparkan cara membuat miniatur pompa hidrolik sederhana, yang dapat dibuat dengan alat dan bahan yang mudah dijumpai dalam kehidupan kita. 

Alat dan bahan:
1. Dua buah suntikan dengan diamater yang berbeda.
2. Selang bening
3. Air
4. Pewarna makanan


Cara membuat:
1. Tuang air dalam satu gelas, kemudia campur dengan pewarna makann.
2. Isi suntikan kecil dengan air, lalu sambungkan dengan selang bening dan suntikan besar. Salurkan air ke dalamnya sampai tidak ada lagi udara dalam selang maupun di dalam suntikan.
3. Rangkai dan letakkan dalam satu papan atau dalam kotak sepatu seperti pada gambar di bawah ini.

4. Cobalah alat buatanmu, tekan bagian suntikan yang kecil, dan bandingkan hasilnya apabila menekan suntikan yang besar. Ingat prinsipnya, pompa hidrolik merupakan alat pengali gaya.

Selamat mencoba!

Friday, 3 June 2016

Membuat Periskop Sederhana


Alat optik merupakan alat-alat yang memanfaatkan cermin atau lensa, dan dapat mempermudah pekerjaan manusia. Di bawah ini akan saya paparkan satu alat yang dapat dibuat dengan menggunakan cermin. Alat ini dapat dijadikan alat peraga maupun tugas sebagai nilai project bagi siswa. 
Alat yang akan saya buat adalah periskop. Periskop biasa digunakan pada kapal selam, sering digunakan untuk memantau keadaan di atas permukaan laut. Periskop yang akan saya buat, menggunakan 2 buah cermin datar yang dimanfaatkan untuk memantulkan cahaya.

Alat dan bahan:

1. Karton duplex

2. Dua buah cermin datar berukuran 6 x 6 cm


3. Lem, gunting, dan cutter.


Langkah kerja:

 1. Gambar sebuah jaring-jaring balok berukuran 6 x 6 x 50 cm. Setelah itu, gunting dan bentuk jaring-jaring balok tersebut menjadi seperti gambar di bawah ini. Lalu, pasang kedua cermin di ujung-ujung balok.


2. Lapisi periskop dengan kertas kado atau kertas warna lain agar lebih menarik.



Selamat mencoba!

Tuesday, 31 May 2016

Poster of Energy Conversion

Energi bersifat kekal, tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Namun, energi dapat diubah ke bentuk lain. 
Untuk memahami perubahan-perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak perlu diajarkan berbagai macam energi yang ada dalam hidup ini. Seperti energi listrik, gerak, panas, bunyi, kimia dan juga energi nuklir.

Berikut ini hasil kreatifitas siswa siswi saya dalam membuat berbagai macam perubahan energi yang sering dijumpai pada alat-alat di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Media ini dapat digunakan oleh para guru untuk membantu siswa dalam memahami materi perubahan energi.



Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3
Selamat mencoba!

Sunday, 22 May 2016

Membuat Elektroskop Sederhana

Elektroskop adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk menguji ada atau tidaknya muatan listrik statis pada sebuah benda.
Disini saya akan mengajarkan cara membuat elektroskop sederhana menggunakan barang-barang bekas.

Alat dan Bahan:
1. Toples kaca bekas
2. Aluminium foil
3. Kawat tembaga
4. Sterofoam

Langkah kerja:
1. Gunting aluminium foil seperti lembaran daun, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 1: Guntingan aluminium foil
2. Siapkan kawat tembaga, kemudian kaitkan kedua potongan aluminium foil pada salah satu ujung kawat.

3. Siapkan toples kaca, masukkan kawat melalui tengah-tengah sterofoam, kemudian rangkai seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 2: Elektroskop sederhana
4. Dan yang terakhir, ujilah elektroskop buatanmu dengan menggunakan plastik mika yang digosokkan ke rambut yang kering. Atau bisa juga menggunakan penggaris plastik yang digosokkan ke rambut yang kering. Hasilnya akan seperti ini.


Selamat mencoba!










Wednesday, 18 May 2016

Make a Rectangular from Pyramids

Math Series

Tahukah kamu bahwa sebuah balok pada dasarnya terdiri dari 3 limas segiempat?
Berikut ini saya paparkan cara membuat balok yang terdiri dari puzzle-puzzle yang dapat dijadikan limas segiempat.
Alat ini juga dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, dalam membukikan rumus balok dan limas, agar siswa dapat lebih mengerti.

Picture 1: A Rectangular

Picture 2: It's consist of 3 pyramids

Picture 3: There are 3 pyramids
Download the pattern here.

Sunday, 15 May 2016

Make a windmill for science project


What You Need:
Cardstock
Pencil with eraser
Straight pin or thumbtack
Small electric motor (can find at a hobby store)
Alligator clip leads or insulated copper wire
1.5-volt bulb and bulb holder (you can also find these at a hobby or hardware store)
Strong fan (standing or box fan)
What You Do:
Part 1 - Pinwheel
1. Cut a piece of cardstock into a 4' square. (If you're only doing this part of the project, you can make it bigger if you like.) Look at thepinwheel pattern to do the following steps.
2. Use a ruler to draw diagonal lines from corner to corner. Make a small mark along each line 3/4 of an inch from the center of the square.
3. Cut along the diagonal lines toward the center until you reach the 3/4-inch mark.
4. Fold the corners marked with circles on the pattern into the center and staple the layers together. (You'll probably need to use at least two staples, but make sure to leave space between staples in the very center). When all four 'blades' are folded in, stick a straight pin or thumbtack through all the layers at the center. Push the pin through the eraser on the pencil to finish the pinwheel.
5. Hold the pinwheel in front of a fan and watch it spin. The currents of air coming from the fan catch the curved part of the blades, causing them to spin.
Part 2 - Generator
1. Remove the pinwheel from the pencil and punch the shaft of the motor through the center. (Try putting a couple strips of masking tape on the back of the pinwheel before you punch it through - this will make a tighter fit on the motor shaft.) If your motor came with a little cap for the end of the shaft, put that on to hold the pinwheel in place. If you don't have a cap, use a piece of clay or cork.
2. Use the alligator clip leads to connect the motors wires to the light bulb.
3. Now hold the motor/pinwheel close in front of the fan again. Does the bulb light up? Look closely - you should at least see the filament begin to glow. The brightness of the bulb will depend on how much voltage your turbine is producing, which can change with the size of the pinwheel and the strength of the fan.
What Happened:
When you attached the motor to the pinwheel and put it in front of the fan, you transformed the motor into a generator, which converts mechanical force (the spinning of the pinwheel) to electricity. It does this with the help of a magnet inside the motor. When you connected the wires of the motor to the light bulb, you made a complete electrical circuit, allowing the electricity to flow from the motor through the bulb and back again.

One way to measure power is in volts. A volt measures the amount of electricity flowing through a circuit. The faster a generator spins, the more volts it will produce. With our simple wind turbine, a smaller pinwheel will produce more volts because it can spin faster. To fully power the bulb, your turbine would need to produce 1.5 volts. If the bulb just glows dimly, it means the turbine is producing less than 1.5 volts.

Real wind turbines have very large blades, so they have gear boxes that increase the rotational speed (how fast the shaft spins). For example, the main shaft might turn only 22 times per minute, but the gears in the gearbox can use that power to make a smaller shaft turn up to 1500 times per minute, creating a lot more voltage!
More experimentation:
If you have a digital multimeter, you can measure the amount of voltage and current (amps) produced by your mini turbine. Experiment with larger or smaller pinwheels, or make individual blades like a modern wind turbine. Which design can produce the most voltage? Which produces the most amperage? When would you want more amps and when would you want more volts? What size of pinwheel causes the light bulb to glow the brightest? Can you use your turbine to power another motor? To lift weights?